Lasem, Pelatihan ke-delapan program Kartini Bangun Negeri (KABARI) terdiri dari dua sesi. Sesi yang pertama yaitu pembukaan kegiatan luring bersama Bank Indonesia. Sesi yang kedua yaitu tentang merumuskan mindmap dan mengenal moodboard dengan narasumber Hayuning Sumbadra yang merupakan dosen, founder, co-founder dan director. Materi tersebut disampaikan dengan tujuan para peserta yang merupakan owner dan karyawan rumah batik, penjahit dan fashion designer mampu menggali dan mengembangkan ide yang memahami perumusan mindmap dan mengenal moodboard.
Baca juga pelatihan #6 : Pengenalan Dasar Pemasaran, serta Mengenal Brainstorming dan Mind Map
Diharapkan dengan memahami materi tersebut di atas, nantinya peserta dapat terinspirasi dan meningkatkan skill serta mudah merumuskan ide–ide dalam menciptakan sebuah desain produk atau karya yang mengikuti trend sehingga banyak diminati konsumen.
Pelaksanaan kegiatan pelatihan ke-delapan dimulai pukul 12.45 WIB. Kegiatan ini diawali pembukaan oleh MC. Selanjutnya sambutan sekaligus pembukaan kegiatan pelatihan luring bersama Bank Indonesia yang dipimpin oleh Bapak Rahmat Saputra. Dalam kesempatan tersebut, Bapak Rahmat Dwi Saputra memberikan selamat kepada para peserta terpilih dalam program KABARI.
Para peserta pelatihan diberikan motivasi dan pendampingan untuk semakin semangat dalam melakukan perubahan – perubahan menuju yang lebih baik. Dengan adanya pelatihan ini diharapkan para pelaku usaha batik pada umumnya dan para peserta pelatihan pada khususnya, mendapatkan inspirasi untuk mengembangkan batik lasem . Yaitu salah satunya dengan pembuatan produk masterpiece. Agar lebih dikenal di kancah nasional maupun internasional. Bukan hanya pembuatan produk masterpiece akan tetapi pembuatan produk yang memiliki nilai tambah yang pada akhirnya mampu membuat produk semakin banyak diminati oleh pasar.
Sesi kedua dilanjutkan oleh Hayuning Sumbadra yang menjelaskan mengenai merumuskan mindmap dan mengenal moodboard. Dalam kesempatan tersebut peserta diarahkan untuk membuat moodboard dengan gambar–gambar yang telah dikumpulkan. Yang kemudian dicetak dan ditempel di sketchbook masing- masing sebagai acuan untuk menentukan desain yang diterapkan dalam sebuah produk.
Bukan hanya moodboard saja yang perlu diperhatikan dalam membuat sebuah desain sebuah produk, akan tetapi peserta diperkenalkan untuk memperhatikan perusahaan-perusahaan yang menjadi acuan fashion. Seperti (1) WGSN; (2) ELLE; (3) VOGUE serta pengenalan perusahaan sebagai acuan warna fashion yakni PANTONE.
Penentuan penggunaan kain dan warna pada produk di design menyesuaikan trend yang akan datang. Diberikan contoh – contoh dalam pembuatan sebuah produk dengan menerapkan penggunaan moodboard untuk memacu kreativitas para peserta.