Lasem, Rembang (22/10/2022) — Pelaksanaan pelatihan ke-6 program Kartini Bangun Negeri (KABARI) dilakukan secara daring (dalam jaringan). Hal ini bertujuan untuk menjangkau berbagai narasumber yang jauh dari Lasem. Meskipun pelatihan ini dilaksanakan secara daring, namun tim inti program “Kartini Bangun Negeri”juga memberikan kesempatan kepada para peserta program KABARI yang mengalami kendala sinyal, teknologi maupun kendala lain dapat hadir di Perpustakaan Desa Dasun, Kecamatan Lasem Kabupaten Rembang agar dapat belajar dan memahami materi dengan baik secara bersama-sama tanpa adanya kendala. Selain itu juga dapat belajar dengan fokus dan lebih mengakrabkan antar peserta dan juga tim inti program KABARI.
Hayuning Sumbadra selaku narasumber pada sesi pertama menjelaskan studi kasus jenama (merek) lokal dan internasional yang mengerucut pada pengenalan dasar pemasaran. Selanjutnya muncul pertanyaan mengenai arti pemasaran. Pemasaran adalah proses di mana perusahaan menciptakan nilai bagi pelanggan dan membangun hubungan pelanggan yang kuat untuk menangkap kembali nilai dari pelanggan.
Dalam memahami kebutuhan pemasaran kita akan dikenalkan dengan kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah keadaan yang muncul dari perasaan kekurangan, Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang Jika didukung oleh daya beli, keinginan menjadi permintaan.
selain itu dalam sesi pertama narasumber juga menjelaskan bagaimana melakukan penawaran pasar. dalam pelaksanaan penawaran pasar sangat penting bagi kita untuk memberikan informasi dan manfaat produk yang ditawarkan ke pasar. selanjutnya penting sekali memperhatikan manfaat produk kepada pelanggan.
Pada sesi kedua narasumber memberikan materi tentang “Memahami Brainstorming dan Mind Map”.
Dalam memahami brainstorming, peserta pelatihan didorong untuk memilih berbagai hal apa yang saya suka? Apa yang sedang tren saat ini? Warisan budaya imajinasi, kekayaan alam Indonesia, kesukaan keluarga? atau mungkin kultur sebuah negara. Tema-tema tersebut yang kemudian digunakan untuk menentukan ide-ide (brainstorming) dalam merancang sebuah produk. Selanjutnya, peserta membuat peta pikiran (mind mapping) agar ide yang dirumuskan dapat berkembang sistematis.
Kegiatan pelatihan ke-6 berjalan lancar tanpa adanya hambatan teknis. Setelah kegiatan pelatihan ke-6 ini peserta akan memasuki pelatihan tatap muka pada kegiatan selanjutnya. Kegiatan pelatihan tatap muka diharapkan mampu meningkatkan keaktifan dan kolaborasi yang baik antara narasumber dan peserta.