Lasem, Rembang (21/10/2022) — riset pasar merupakan sebuah tahapan yang sangat diperlukan sebelum merumuskan sebuah produk baru, karena hasil dari riset pasar yang digunakan menjadi pedemonan dalam menyusun/membuat prooduk baru. Hal tersebut dilakukan sebagai upaya agar produk yang dikeluarkan dapat diserap oleh pasar dan mampu meningkatkan minat masyarakat.
Oleh karena itu, pada hari jum’at memasuki minggu ke-4 program Kartini Bangun Negeri, peserta diberikan materi terkait pengenalan dasar pemasaran dan riset pasar praktis. Penting sekali bahwa pengelola rumah Batik memahami materi tersebut. Namun tentu saja bukan hanya pengelola rumah batik saja, penjahit dan Fashion Designer juga perlu memahami riset pasar karena tren fashion setiap tahunnya sangat berubah-ubah mengikuti tren yang terjadi di luar negeri.
Pada pertemuan itu, penyampaian materi dilakukan oleh Ilham Faris Baladraf yang merupakan Chief Executive Officer PT SATMAKA RAHARJA GROUP. Masih seperti kegiatan sebelumnya, pelatihan dilaksanakan secara daring antara narasumber dan peserta, namun peserta berkumpul pada satu tempat agar koordinasi peserta dengan fasilitator mudah dilakukan.
Kegiatan sesi pertama pelatihan program KABARI peserta diminta untuk memahami kebutuhan pemasaran, yang dikenalkan dengan kebutuhan, keinginan dan permintaan. Kebutuhan adalah keadaan yang muncul dari perasaan kekurangan. Keinginan adalah bentuk kebutuhan manusia yang terbentuk oleh budaya dan kepribadian seseorang Jika didukung oleh daya beli, keinginan menjadi permintaan. Selain itu dalam sesi pertama narasumber juga menjelaskan bagaimana melakukan penawaran pasar. Dalam pelaksanaannya, penawaran pasar sangat penting bagi kita untuk memberikan informasi dan manfaat produk yang ditawarkan ke pasar. Selanjutnya penting sekali memperhatikan manfaat produk kepada pelanggan.
Sebelum berakhirnya sesi pertama narasumber menyampaikan kendala yang dihadapi saat penjualan online atau offline. Kadangkala penjual tidak menjalankan penjualan online dikarenakan; yang pertama bisa saja gaptek, kemudian penjualan offline sudah terlalu ramai, dan yang seharusnya diubah yaitu tidak ingin mengembangkan pasar yang lebih luas. Selanjutnya kendala yang dihadapi dalam penjualan offline tentunya jangkauan pasar terlalu lambat untuk berkembang tidak seperti penjualan online.
Selanjutnya, pada sesi kedua dan terakhir, narasumber memberikan materi tentang riset pasar praktis. Terdapat empat sub materi yang dibahas antara lain:
- Mengenal riset pasar,
- Menjelaskan pentingnya riset pasar pada proses bisnis yang sedang berlangsung,
- Mengidentifikasi bersama benchmark bisnis, competitor dan pelanggan,
- Mendiskusikan orientasi pemasaran yang memandu strategi pemasaran berdasarkan riset pasar praktis.
Hingga pemaparan materi selesai peserta pelatihan tetap fokus mengikuti jalannya kegiatan walaupun dalam kondisi listrik padam. Selain itu, ada beberapa peserta tidak datang yang disebabkan terjadinya hujan lebat. Namun kegiatan pelatihan tetap berjalan dengan baik dan fokus. Sementara peserta yang tidak dapat hadir, mereka mengikuti kegiatan pelatihan di rumah masing-masing menggunakan handphone pribadi.