Lasem, Rembang — Pada pelatihan kedua program KABARI kali ini, Mas Aji — selaku pembicara — menyampaikan topik tentang “Ngolah Rasa” dalam pembuatan Batik Tiga Negeri. Pelatihan yang dilakukan secara daring (online) pada tanggal 6 Agustus 2023, mulai pukul 16.00 hingga selesai. Berikut merupakan rangkuman dari pelatihan.
***
Ngolah Rasa di sini berarti mengolah perasaan.
Bagaimana kita, sebagai kreator, harus bisa menggunakan perasaan dengan baik untuk membuat Batik sehingga muncul kesesuaian, baik antara warna dan motif secara pas.
Sebagai contoh, dalam pembuatan BTN (Batik Tiga Negeri), diawali dengan membuat ‘bang-bangan’ atau blangko. Pada saat membuat bang-bangan ini, kita harus memikirkan dengan sangat matang, karena nantinya blangko atau bang-bangan ini akan menjadi grand design sebuah Batik Tiga Negeri.
Dalam mendesain sebuah bang-bangan juga berkaitan dengan tempat atau ruang, agar bisa diisi oleh desain warna selanjutnya sehingga tidak ‘tumpuk undung’ atau terkesan ‘umpyek’.
Contoh lainnya, seperti Batik Yogya dan Surakarta, dalam hal komposisi motif dan warna Batik, memiliki khasanah parang yang cukup kaya. Dalam batik tersebut, motifnya dibentuk dengan menggunakan bantuan garis-garis besar dalam pola. Konsepnya bagus, penataan warna juga baik, sehingga hasil akhirnya bisa dinikmati dengan baik pula.
Di sesi diskusi, Mas Yahya menyampaikan sebuah ide untuk assisting pembuatan Batik Tiga Negeri dalam bentuk scarf atau selendang kecil. Namun, dalam hal ini para peserta KABARI harus tetap fokus pada warna indigo yang telah direncanakan.
Sementara itu, Alim, menyampaikan kesetujuannya untuk membuat perwujudan karya warna indigo dengan motif Lasem yang sudah biasa dibuat oleh pengrajin Batik Tulis Lasem, tetapi ia juga menyampaikan bahwa akan lebih menantang jika diberikan tugas baru untuk membuat motif yang baru (pembaruan) dari motif-motif yang sudah ada.