Program Kartini Bangun Negeri telah memasuki pertemuan ke-16. Dalam pertemuan tersebut peserta diberikan materi dengan tema “Menggali Warisan Budaya untuk Pengembangan Produk Kreatif”. Materi tersebut disampaikan oleh saudara Didiet Maulana, beliau merupakan pendiri Ikat Indonesia pada tahun 2011. Ikat sendiri bertujuan melestarikan warisan budaya khususnya tenun ikat. Selain itu, beliau juga menjadi fashion designer dengan brand wastra, juga seorang motivator dari bidang ekonomi kreatif sejak tahun 2011 sekaligus sebagai founder Yayasan Lasem Heritage.
Penyampaian materi dilaksanakan secara daring, yang memberikan penekanan kepada penciptaan produk kreatif berdasarkan ragam budaya yang dimiliki. Sebelum masuk dalam materi utama, narasumber mencoba memberikan pendahuluan singkat mengenai pondasi atau tompangan dalam menjalankan sebuah usaha.
“Pondasi yang kuat akan mampu menopang sebuah usaha yang besar, namun semua itu membutuhkan waktu serta proses yang membutuhkan kerja keras” ucap Didiet Maulana selaku narasumber pada pertemuan ini.
Selanjutnya, sebelum melangkah jauh dalam menciptakan produk kreatif pengusaha perlu mengenal usaha yang mereka jalankan terlebih dahulu, untuk itu harus memahami beberapa hal antara lain; Mengapa melakukan usaha? Produk apa yang jual ? Bagaimana pemasarannya? Dimana menjualnya? Menjual ke siapa? Target ke mana? dan Bagaimana keadaan usaha sekarang?.
Setelah mengenal usaha yang dijalankan secara menyeluruh, langkah selanjutnya perlu membuat rencana usaha jangka pendek dan rencana usaha jangka panjang. Hal tersebut bertujuan agar kita mempunyai target yang harus dicapai setiap tahunnya.
Selain itu Optimalisasi kerja juga penting yang bertujuan untuk meningkatkan nilai penjualan. Beberapa hal yang dilakukan dalam optimalisasi kerja; pengadaan barang, pengadaan tenaga kerja, keseimbangan, bekerja dengan keluarga dan tema, serta lokasi dan jam kerja.
Dalam akhir sesi narasumber memberikan masukan dan inovasi produk batik tulis Lasem antara lain; memunculkan inovasi baru dalam hal teknik pewarnaan, merubah skala atau proporsi ukuran dari motif dan membuat ukuran yang memenuhi standar produk siap pakai.