Lasem Heritage Foundation, Lasem-Progam Kartini Bangun Negeri telah memasuki pelatihan ke-13 dengam materi yang disampaikan yaitu Kartu Persona Konsumen dan Peta Ekosistem Konsumen.
Materi pelatihan disampaikan oleh saudara Yudhi Soerjoatmodjo, beliau bekerja di majalah Tempo dan pekerjaan lain beliau adalah redaktur dan konsultan di majalah Matra dan Harian Republika. Yudhi juga bekerja sebagai redaktur foto untuk Antologi Sastra Indonesia dalam terjemahan Inggris, Managarie yang diterbitkan oleh Yayasan Lontar.
Kartu Persona Konsumen dan Peta Ekosistem Konsumen dalam garis besarnya mengerucut pada mengenali, mengkaji/mengidentifikasi konsumen yang selama ini membeli sebuah produk. Dalam pelatihan ini pemateri mencoba mengaplikasikan kartu persona konsumen kepada pengelola rumah batik, fashion design dan penjahit dengan mendorong peserta untuk memetakan konsumennya masing-masing.
Pemetaan tersebut diawali dengan nama, umur, jenis kelamin, serta latar belakang pekerjaan konsumen yang sering membeli/memesan produk batik di rumah batik atau konsumen yang memesan baju dan model jahitan di tempat penjahit/fashion design.
Rudi Santoso selaku owner rumah batik Kidang Mas menyampaikan bahwa kebanyakan pembeli berada dikisaran umur 40-50 tahun dan kebanyakan tamu yang berasal dari luar kota.
“Ya pembeli di tempat saya itu kurang lebih umur 40-50 tahun, dengan mayoritas konsumen berlatar belakang swasta. Justru kebanyak yang membeli produk saya yaitu orang dari luar kota yang mampir ke tempat saya untuk membeli batik dijadikan sebagai oleh-oleh”
Selanjutnya masing masing peserta mulai mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang yang sering dicari? Serta proses mendapatkan informasi produk tersebut berasal dari mana? Dari proses identifikasi sederhana tersebut, muncul beberapa jenis konsumen yang membeli produk batik di masing-masing rumah batik.
Dari psoses tersebut dapat dilihat jenis konsumen yang memiliki persentase tinggi dalam membeli produk batik di salah satu rumah batik. Selain itu, proses identifikasi konsumen dapat mengetahui jenis konsumen yang belum pernah membeli produk batik, dan temuan itu juga bisa menjadikan peluang untuk menjadikannya sebagai konsumen utama dalam target pasar selanjutnya.