Lasem, Rembang (15/10/2022) ̶̶ Program Kartini Bangun Negeri dilaksanakan selama empat tahun (multi years). Kartini Bangun Negeri (KABARI) dari Rembang merupakan program pendampingan yang responsif gender untuk membantu masyarakat kelompok rentan (kelompok muda dan perempuan) dalam menciptakan wirausaha sosial kreatif untuk proses pembuatan produk kreatif unggulan hingga monetisasi guna melestarikan warisan budaya, lingkungan hidup dan memberikan harapan pada komunitas kreatif di Lasem Kawasan Cagar Budaya. Tahun pertama terdapat lima belas kali pertemuan yang mana sepuluh kali daring dan lima kali secara luring.
Kegiatan program KABARI memasuki tahap pelatihan ke-3 yang diselenggarakan hari sabtu, 15 Oktober 2022 pukul 13.30 WIB hingga selesai yang berlokasi di Perpustakaan Desa Dasun lat 2. Pelatihan diadakan secara daring (dalam jaringan). Beberapa peserta pelatihan yang hadir berasal dari berbagai latar belakang diantaranya 5 rumah batik yang meliputi pemilik dan karyawan, 4 penjahit dan 2 sebagai fashion designer.
Hayuning Sumbadra menjelaskan mengenai Design Thinking dan keperluannya dalam bidang fashion. Design Thinking dalam fashion adalah proses perumusan ide-ide menjadi desain–desain baju atau aksesoris yang fungsional dan dapat direalisasi sesuai dengan pasar yang telah ditentukan.
Diperlukannya design thinking dalam fashion agar setiap ide dapat dikembangkan secara sistematis sehingga proses berpikir, penerjemahan ide ke produk, hingga tahap–tahap produksi tercatat dengan baik sehingga dapat dikembangkan menjadi sebuah cerita (Product Story), dapat direpetisi dengan mudah, dan menjadi bagian dari sejarah untuk kemudian dipelajari kembali.
Dalam pembuatan desain produk fashion, ada beberapa teknik yang bisa digunakan, yaitu:
- Menggambar desain dengan detail
- Menggambar desain dengan ilustrasi
- Pembuatan pola dasar yang dikerjakan langsung pada manekin (drapping)
Sesi kedua dilanjutkan dengan pengenalan akan “Fashion Street-wear dan Rumus Usahanya”.
Fashion street-wear berkaca fashion yang digunakan sehari–hari. Dalam fashion street-wear yang paling utama untuk diperhatikan yakni kenyamanan dan mudah digunakan. Semua ide atau kultur bisa menjadi street-wear. Rumus usaha yang dapat dipraktekan dimulai dari design thinking dilanjutkan produksi yang memiliki dua pilihan yaitu produksi masal atau produksi eksklusif dilanjutkan marketing yang sesuai pasar kemudian setelah masuk pasar perlu adanya evaluasi dan perbaikan atau perubahan produk yang dapat meningkatkan minat konsumen.
Dengan pelatihan ketiga ini, yaitu tentang pengenalan akan design thinking dan kebutuhan pendukungnya, serta mengenal street-wear dan rumusnya, peserta diharapkan dapat meningkatkan nilai jual baik dan dapat menciptakan batik dengan berbagai macam inovasi dan kreasi yang diminati semua kalangan.